Satu hari aku mengendarai mobilku memasuki daerah 3in1, seperti biasa
aku mencari 2 joki supaya bisa melaju di restricted zone ala jakarta
dengan aman. Pagi itu, mataku terpana karena ada satu joki prempuan yang
laen dari yang laen. Pakeannya sih seperti yg laen, pake t shirt dan
jeans, tapi toketnya itu lo, montok banget, wajahnya juga lumayan
cantik. Sebelum disamber pengendara laen, segera aku menepi, dia masuk
dan aku mengajak seorang anak kecil untuk melengkapi 3 orang di mobil.
Mobil pun melaju. "Namanya siapa?" aku membuka pembicaraan. "Ayu, om".
"Gak sekolah", karna wajahnya masih abg banget. "Lepas smu, gak ada
kerjaan om, jadi ya sementara ngejoki dulu aja. "Kok gak skola?" "Gak
ada dana om, om mau skoalin Ayu". Aku hanya senyum saja. Tiba2 tangannya
mengelus pahaku. Aku kaget juga, agresif banget ni prempuan. "Waduh
ramah ya". "Kok ramah, om". "Iya rajin menjamah". Napa. gak bole ya
om". "Bole kok, jadi pengen ramah juga ni". "Ya elus aja om, Ayu gak apa
kok". Aku gak perduli si anak yang dibangku blakang mendengar
percakapan kita ini atao tidak, biar dia blajar cepet jadi gede. Akupun
mengelus pahanya, dia menghentikan aksinya biar tangannya gak
bertabrakan dengan tanganku. Tanganku menjalar sampe ke selangkangannya,
dia sedikit mengangkangkan pahanya, sepertinya dia memang sengaja
menarik perhatianku. Karena tempatnya sempit aku gak bisa mengakses
selangkangannya, walaupun dia sudah berusaha mengangkangkan pahanya.
"Sering dielus kalo lagi ngejoki ya". "Sering om". "Terus berlanjut
gak". "Kadang berlanjut tapi seringnya enggak". "Kalo berlanjut
kemana". "Ya tergantung yang bawa om. Om mo bawa Ayu kemana". Agresif
juga jualannya ni prempuan. "Kamu dah pengalaman ya, umur kamu belon 20
kan". "Ya abis gimana, si om nya yang ngajakin masa Ayu tolak si. Tua
amat om 20, masih dibawah itu kok om".
Saat itu, mobil sudah sampe dibatas akhir 3in1. Aku memberi tip pada
anak kecil yang duduk dijok blakang, tapi Ayu tidak beranjak dari tempat
duduknya. "Kita mo kemana om". "Kamu maunya kemana". "Om gak sibuk kan,
beliin Ayu pakean ya om". Wah matre juga ni. "Gak usah yang mahal om,
deket sini kan ada dept store R, disitu murah kok om, lagi sale lagi".
Memang dept store R tu posisinya untuk menengah ke bawah. Ya udah, gak
matre matre banget kok, pikirku, maka mobil mengarah ke dept store yang
disebut Ayu. Sesampainya disana, dept store sepi, maklum pagi dan hari
kerja lagi. Gak apa sih, malah enak belanjanya, gak desek2an. Ayu dengan
agresifnya menggandeng tanganku menuju ke kounter pakean prempuan. Dia
memilih jins, t shirt, asesoris. "Gak beli daleman Ay", bisikku. "Bole
ya om". "Bole aja, beli g string Ay". "Ayu skarang pake om. Beli yang
model Ayu belon punya ya om". Dia menuju ke kounter pakean dalem
prempuan. Aku hanya menunggu dari jauh, risih rasanya ikutan masuk ke
kounter khusus prempuan itu. Ayu keliahatannya milih2 beberapa,
sepertinya dia belon punya. "Setelah selesai aku membayar semua pakean
yang dibelinya. Karena ada diskon yang lumayan besar, gak terlalu mahal
lah pakean yang Ayu beli. "Om, Ayu beli g string yang ada lobangnya".
"Jadi bisa langsung masuk ya Yu, gak usah dilepas lagi". "Ih om, tau
aja", katanya sambil tersenyum. Cukup lama rupanya Ayu menghabiskan
waktu untuk belanja pakean, karena saat kami keluar dept stor jam dah
menunjukkan waktu untuk ngisi bahan bakar. "Ay, cari makanan yuk". "Di
basement ada food court, kesana aja om, mur mer'. "apaan tu". "ah om
kurang gaul neh, murah meriah". "Kamu sering kesini ya Ay, sampe apal
semua tempat blanja dan makan". "Ya yang terjangkau buat Ayu kan disini
om". "Kamu blanja sendiri?" "Kadang ditemenin, tapi sering sendiri".
"Blanjanya abis dapet tip besar ya Ay". "Om tau aja". Kami memilih
makanan. "Ay, pusing ni, jualannya banyak banget, Ayu yang milihin ya,
aku ikut aja". "Iya deh, om duduk aja disini, pokoknya om akan makan apa
juga yang Ayu beli ya". Aku mengeluarkan uang, tapi Ayu bilang
"bayarnya nanti kok om, ditagih ma petugas kounternya". Ayu memilih
makanan untuk kami ber2, tak lama dia kembali.
"Kamu sering jalan ma om2 ya Ay". "Ya yang Ayu jokiin aja si om,
juga gak semua yang Ayu jokiin ngajakin Ayu jalan". "Kamu suka ngelus2
mreka juga". "La iyalah om, kalo gak agresif gitu mana om tertarik ma
Ayu". "Aku mah dah tertarik ma kamu sejak kamu berdiri di pinggir
jalan". "Masak sih om, mangnya om tertarik ma apanya Ayu". "Toket kamu
Ay, montok banget, jadi pengen nyusu". "Ih si om, siang2 dah genit".
"Mangnya kalo genit gak bole siang ya Ay". "Bole aja si om". Pembicaraan
terhenti karena pesanan makanan mulai berdatangan. "Kebanyakan gak
om, om suka kan ma pilihan Ayu". "Suka banget Ay, orangnya aku juga suka
kok". Ayu cuma tersenyum, selama makan kami becanda aja sembari ngobrol
kesana kemari. Aku membayar bill semua makanan dan minuman itu, selesai
makan Ayu langsung ngajak jalan lagi. "Om, abis makan gini Ayu suka
ngantuk deh". "Jadi mo BBS nih". "apaan tu om".
"Katanya gaul, bobo bobo siang". "Terserah om deh, Ayu ngikut aja". "Ke
apartmenku ya". "siapa takut, Ayu blon pernah diajak ke apartmen deh
om". "Biasanya kemana Ay" "Seringnya ke motel om, short time aja". "Kan
di motel bisa 6 jam". "Tapi paling banter 2 jam udahan om, kan si om nya
masi ada acara laennya". "Kerja maksud kamu". "Kali". Mobil kuarahkan
ke apartmenku.
Sesampe di apartmen, Ayu langsung aja melepaskan t shirt dan jinsnya.
Kayanya gak mo buang2 waktu. Aku terpana melihatnya hanya memake daleman
kaya gitu. Toketnya yang besar seperti mo melompat keluar dari bra nya
yang kayanya kekecilan. Yang lebi menarik, Ayu pake g string yang tipis
merewarang, sehingga jembutnya yang lebat berbayang dan berhamburan
keluar dari kiri-kanan dan bagian atas g stringnya. "Wah kamu napsuin
banget Ay, toket kamu besar, jembut kamu lebat gitu. Pasti napsunya
besar ya Ay". "Om tau aja si, pengalaman ma abg ya om". Aku udah dalam
keadaan telanjang. Aku segera memeluknya dan kutarik ke kamar.
diapartmen cuma ada kami berdua.
Branya sebentar saja dah kulepas. Toketnya yang ranum menantang sekali
dengan dua pentil yang mencuat. Aku mencium kecil pipi kanannya. Dia
tersenyum, kemudian membalas mencium kecil bibirku. Aku pun meraba
toketnya. Dia menutup mata merasakan kenikmatan tersebut, kemudian aku
mencium bibirnya, sambil sesekali kuhisap bibir bawahnya dan lidahku
menjelajah ke rongga giginya dan menghisap lidahnya. Dia benar benar
menikmatinya, kedua tanganku sudah berada pada dua toket ranumnya.
Kuremas remas sambil kupelintir kedua pentilnya dengan ibu jari dan
telunjukku. Dia terkadang bergetar tubuhnya ketika kombinasi yang
kulakukan yaitu meremas sambil memuntir pentilnya. "Ah, om pinter deh
bikin Ayu terangsang ya", katanya.
Aku membaringkan tubuhnya diranjang dan langsung kutindih sambih terus
meremas dan mencium bibirmya. kontolku yang sudah ngaceng keras
menggesek bibir luar nonoknya dan gerakan kami seperti orang yang sedang
ngen tot. Aku mendorong kebawah, dia mendorong pula pantatnya keatas.
Aku tarik pinggangku, dia pun demikian. Mukanya bersemu merah
menahan napsunya. Langsung kujilati pentil yang memerah muda, karena
napsu sambil aku menyedot pentilnya dengan keras. Dia menggigit bibir
sendiri menahan napsunya yang kian memuncak. Kakinya sudah menyepak
kesana kemari. Sambil menjilat, aku memperhatikan gundukan di bawah
pusar yang mumbul dengan jembut yang menyembul keluar. Pinggulnya
bergerak tak menentu, "Hhh, om..hh enak", erangnya.
Mendapat respon seperti itu tanganku mulai turun menjelajah dari
toketnya ke arah perut, mengusap daerah pusar, kemudian turun lagi
kebawah pusar yang ditumbuhi jembut, kemudian meraba daerah
selangkangannya yang empuk. Aku tekan sekali sekali sambil kuremas. Hal
ini menyebabkan gerakan pinggulnya yang makin panas. Aku dapat
melihat butiran butiran keringat napsu yang menetes dari dahinya yang
sedang membasahi rambut panjangnya. Kami langsung berpelukan sambil
berciuman panjang.
Setelah pelukan plus ciuman aku rasa cukup, tanganku mulai bermain ke
arah selangkangannya dengan mengusap lembut naik turun melewati belahan
nonoknya. Dari luar cdnya aku bisa merasakan bahwa didalam sudah lembab
sekali, tentu banyak cairan yang sudah keluar dari nonoknya. Karena dia
menggunakan g string yang memang kurang bahan untuk menutupi nonoknya,
jariku dengan mudahnya dapat masuk melalui samping selangkangan dan
bermain di sana. Sesekali jariku bermain pada bibir nonoknya agak lama,
dia meliukan pinggangnya bergoyang goyang. Aku tetap tenang mengelus,
sesekali seluruh jariku masuk dan meremas nonoknya dengan lembut. Hal
ini membuat dia melenguh keras. Sambil tanganku meremas nonoknya, tangan
kiriku masih terus aktif meremas toketnya baik yang kiri maupun yang
kanan sambil mengisap bibir dan salah satu pentil yang nganggur. Jari
tengahku mulai mengilik itilnya. Benar saja, itilnya sudah membesar dan
basah. dia menggeliat tak tentu arah sambil mendesah, "Oh.. om enak
sekali". "G string mu kubuka ya biar kamu nggak kegencet, liat tuh g
string kamu kekecilan nggak bisa nampung pantat kamu yang bulat besar
sama no nok kamu yang tembem, lagian kamu juga udah basah", jawabku
sambil melepasnya, dan kali ini aku benar benar melihat dia dalam
keadaan polos tanpa sehelai benangpun, dengan keadaan napsu yang
memuncak.
Bukan main indahnya bentuk nonoknya, dia mempunyai jembut yang lebat dan
halus semua warna hitam. Jembutnya nampak rapih, karena dalam keadaan
lurus tidak keriting seperti wanita kebanyakan. Aku mulai menyusuri ke
arah pusarnya terus turun dan berhenti tepat dinonoknya. Dia sedikit
jengah dan berkata, "Oh, om jangan liat kayak gitu dong.. Ayu kan malu"
sambil tangannya mencoba menutupi. Tapi dengan cepat tanganku menahannya
dan langsung bibirku mencium bibir luar nonoknya sambil kuhisap-hisap
kedua belah bibir nonoknya. Dia benar benar kelojotan," Ah om, oh.. enak
banget, hmm.. oh iya bener gitu.. ohh.."Aku menyapukan lidahku naik
turun sambil tak lupa itilnya aku emut emut dan didalam bibirku aku
kedut kedutkan. Lidahku mulai merangsek masuk ke dalam nonoknya yang
memang benar benar sudah basah.
Dalam keadaan tersebut kepalanya tersentak kekiri dan kekanan menahan
luapan napsu. Aku bisa melihat dan merasakan dia hampir nyampe, dan aku
mulai menuntun kontolku yang sudah siap tempur. Kedua belah kakinya aku
lebarkan sambil tangan kiriku mempermainkan itilnya dengan ibu jari dan
tangan kananku mengarahkan kontolku ke nonoknya. Ketika kontolku bertemu
dengan nonoknya, kepala kontolku langsung seperti dihisap oleh
nonoknya. Aku peluk dia sambil sedikit aku goyangkan tanpa mendorong
masuk kontolku ke dalamnya. Cukup kepalanya saja yang terjepit di dalam
nonoknya. Pinggulnya mengimbangi gerakanku yang naik turun menggesek
nonoknya. Kepala kontolku benar benar dijepit erat oleh nonoknya. Dia
merem melek keenakan, dan tangannya memelukku dan mengimbangi gerakanku.
"om, kon tol om enak banget sih hangat kena no nok Ayu." Setelah kurang
lebih tiga menit kami seperti itu, aku merasakan pantatnya naik
lebih tinggi, seakan akan ingin lebih merasakan kontolku. Maka akupun
mulai sedikit demi sedikit mendorong lebih dalam, sehingga seluruh
kontolku terbenam di dalam nonoknya. Dia mulai meracau lagi, "Oh
om..enak banget kon tol om masuk semua ke dalem no nok Ayu.. hh. dorong
lagi biar makin dalem masuknya.." Sambil memompa aku bertanya, "Ay..
kontolku lagi ngapain no nok Ayu?" "Hhh, skh.. hh kon tol om lagi
ngentotin no nok Ayu," jawabnya sambil meremas pantatku gemas. Aku pura
pura tidak mendengar ingin dia mengulang lagi kata katanya, "Ha.. lagi
ngapain?" "Lagi dientot ..ohh nikmatnya.." Aku bertanya lagi, "Emang Ayu
mau aku en tot?" Dia menyahut, "Iya jadi ketagihan nih dien tot sama
om, abis kon tol om mantap, nikmat, enak rasanya." Sambil begitu aku
benar-benar merasakan jepitan-jepitan halus dari dinding nonoknya.
nonoknya mempunyai jepitan yang kuat, kontolku di dalam seperti dirayapi
oleh jutaan semut, jadi seperti terkena setrum kecil, tapi hangat
dengan sebentar-bentar no nok tersebut mencucup kembang kempis menyedot
seluruh kontolku.
Setelah lebih 20 menit, dia sudah hampir nyampe. "Ayo om, Ayu udah mau
nyampe, enjot terus, iya teken biar kena i til Ayu oh.. benar begitu ..
aduh, enak bener ngen tot ama om." Akupun merasakan intensitas kedutan
nonoknya makin tinggi, dan sepertinya akupun sudah ingin ngecret
juga. "Oh, Ay.. enak banget nonokmu ada empot ayamnya, rasanya legit,
rapet, peret, oh, aku mau ngecret, gimana nih didalam atau diluar,"
kataku. "Didalem aja om biar enak, Ayu juga mau ngerasain disemprot peju
om, mungkin besok lusa dapet haid, jadi aman," desahnya yang juga
menahan napsu yang siap meledak beberapa saat lagi. Akhirnya aku
merasakan kontolku diremas kuat sekali oleh otot nonoknya, gerakan
pinggulnya terhenti, sambil pantatnya ditinggikan, aku mengocok
kontolku, lagi dia menggeram dan.."Oh om Ayu nyampe, ouh..ahh. nggh ahh
enak.. enak hh.." Aku pun tak tahan kontolku diremas dan disedot oleh
nonoknya, dengan satu dan dua kali sentakan kontolku menyemprotkan peju
kedalam nonoknya. Ketika aku menyemprotkan peju, nonoknya menyedot
kencang hingga kami berdua merasakan nikmat luar binasa. Puas aku
selesai ngecret dan begitu juga dia, ketika aku ingin melepas kontolku,
dia mencegahnya. "Biarin didalam dulu sampe ngecil dan keluar sendiri
yah."
Akhirnya kami berbaring menyamping dengan kontolku masih nancep didalam
nonoknya, masih dapat aku rasakan kedutan dalam nonoknya namun sudah
melemah, dan kontolku mulai berangsur-angsur mengecil dan akhirnya lepas
dengan sendirinya dari nonoknya. Dia terkulai lemes dan bermandikan
keringat. Aku berbaring disebelahnya. Dia meremes2 kontolku yang
berlumuran peju dan sudah lemes. Gak lama diremes2, napsuku timbul lagi,
kontolku mulai ngaceng lagi. "om, Ayu dientot lagi dong, tuh kontolnya
sudah ngaceng lagi. om kuat banget seh, baru ngecret udah ngaceng
lagi".
Aku diam saja, dia berinisiatif menaiki tubuhku. Disodorkannya pentilnya
ke mulutku, segera pentilnya kukenyot2, napsunya mulai memuncak lagi.
Dia menggeser ke depan sehingga nonoknya berada didepan mulutku lagi.
"om, jilat dong no nok Ayu, itilnya juga ya om". Aku mulai menjilati
nononknya dan itilnya kuhisap, kadang kugigit pelan, "Aah, om, diemut
aja om, jangan digigit", desahnya menggelinjang. Dia gak bisa menahan
diri lagi. Segera nonoknya diarahkan ke kontolku yang sudah tegang
berat, ditekannya sehingga kontolku kembali amblas di nonoknya. Dia
mulai menggoyang pantatnya turun naik, mengocok kontolku dengan
nonoknya. Aku memlintir pentilnya, dia mendesah2. Karena dia diatas maka
dia yang pegang kendali, bibirku diciumnya dan aku menyambutnya dengan
penuh napsu. Pantatnya makin cepat diturun naikkan.
Aku dengan gemas menggulingkannya sehingga kembali aku yang segera
mengenjotkan kontolku keluar masuk nonoknya. Dia mengangkangkan pahanya
lebar2, menyambut enjotan kontolku, dia gak bisa nahan lebih lama lagi,
tubuhnya makin sering menggelinjang dan nonoknya terasa berdenyut2, "Om,
aah".
Akhirnya dia nyampe lagi, dia tergolek lemes, tapi aku masih saja
menggenjot nonoknya dengan cepat dan keras, dia mendesah2 kenikmatan.
Aku bisa membuat dia nyampe lagi sebelum akhirnya dengan satu enjotan
yang keras kembali aku ngecretkan pejuku di nonoknya. Nikmat nya. Aku
menciumnya, "Ay, nikmat banget deh ngen tot sama kamu". "iya om, Ayu
juga nikmat banget, kalo ada kesempatan Ayu mau kok dien tot lagi sama
om". "Bole aja Ay, ampe lupa nyobain g string kamu yang belubang
bawahnya". "Laen kali ya om, ntar Ayu pake deh tu g string"
VIMAX PEMBESAR PENIS CANADA
BalasHapusBikin Penis Besar, Panjang, Kuat, Keras, Dengan Hasil Permanent
isi 30 cpsl Untuk 1Bulan Hanya.500.000;
Promo 3 Botol Hanya.1.000.000;
ANEKA OBAT KUAT EREKSI DAN T.LAMA
PERANGSANG WANITA SPONTAN
( Cair / Tablet / Serbuk / Cream) 5Menit Reaksi Patent.
Sangat Cocok Untuk Wanita Monopouse/ Kurang Gairah.
ANEKA COSMETIK BERKWALITAS TERBAIK
( Pelangsing Badan, Pemutih Muka & Badan, Flek Hitam,
Jerawat Membandel, Gemuk Badan, Cream Payudara,
Obat Mata Min/ Plus, Peninggi Badan, Cream Selulit,
Pemutih Gigi, Pembersih Selangkangan/ Ketiak,
Pemerah Bibir, Penghilang Bekas Luka, Perapet Veggy,
ALAT BANTU SEXSUAL PRIA WANITA DEWASA
tlp: 0822 2121 8228 BBM.22AA6B4B MR.SAiFUL.
hub tlp: 0822 2121 8228 BBM.22AA6B4B MR.SAiFUL.
...
Yuk bosku bergabung bersama kami
BalasHapusdi permaianan tebak angka
Telp : +85581569708
BBM : D8E23B5C
Line : togelpelangi
Skype: Togel Pelangi
Link: http://www.togelpelangi.com/